11 Oktober, 2008

Nany 911

Nany 911 

Pertama nonton acar ini, saya tidak teralalu tertarik. Aaahhhh paling reality show biasa yang gitu-gitu aja.. tapi karena sore itu lagi BT lagi malas pergi keluar rumah iseng-iseng nonton acara Nany 911.

beberapa menit kemudian saya asyik melihat acara tersebut. Waaah bagus juga, saya jadi pengen segera punya anak. 

Tahukah anda?? perilaku apapun yang dilakukan oleh anak "Si nany" tidak menyalahkan perilaku itu tapi melihat dari siapa anak itu meniru perilaku tersebut, hampir setiap episodenya perilaku "abnormal" sang anak selalu meniru dari ayah atau ibunya?? waaaah.. salah dong kalau kita menyalahkan anak karena berperilaku tertentu yang menurut kita salah.

Iya.. salah.. kata "Si Nany" orang tua mempunyai peran sangat penting dalam pembentukan karakter anak. Kenapa? karena orang tua adalah orang diluar diri si anak yang pertama anak kenal. So? Jadi orang tua tidak semudah membalikkan telapak tangan, menjadi orang tua merupakan suatu amanah dan tangung jawab yang sangat besar, sehingga jangan mudah tergiur membuat anak seblum anda siap bertanggung jawab dan menjaga amanah itu, apalagi bagi kaum muda yang mudah tergiur dengan seks bebas. Tapi menjadi orang tua juga tidak sesulit memutar telapak tangan?(bingung yaaa? coba dech putar tangan anda, bisa? ada yang bisa dengan rasa sakit, ada yang tidak bisa sama sekali). Jika kita siap dan tahu rumusnya menjadi orang tua, akan sangat menyenangkan dan tak dapat dilukiskan dengan kata-kata kenikmatan menjadi orang tua.

Jadi intinya anda-anda yang belum menikah, yang mau menikah, siapkan dirimu untuk menjadi orang tua dulu sebelum memutuskan untuk nikmatnya madu pernikahan.

Bagi yang sudah menikah siapkan kaca yang besar dan bercerminlah sudahkan anda menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak anda.

Good Luck yaaaa 

10 Oktober, 2008

Menangis karena anak-anak

Saya belum menikah dan tentunya belum punya anak dooong..hehehehtapi kecintaan saya kepada anak-anak melebihi cinta saya kepada diri sendiri.tapi yang pasti tidak melebihi cinta saya pada sang pencipta dan agama.saya sering meneteskan air mata ketika melihat anak-anak sedang asyiik dalam aktivitasnya atau anak-anak yang sedang menunjukkan bakatnya..

tidak peduli anak siapa? kenal atau tidak?

Bulan Ramadhan kemarin banyak sekali event-event yang "mengeksploitasi" anak dengan berbagai lomba yang mendidik. Mulai dari lomba Pildacil (akhir-akhir ini sedang turun ratingnya), lomba puisi dan berbagai lomba lainya. Mulai dari dengan moment buka bersama mengundang anak yatim dan sebagainya.

Pada tanggal 20 Septemebr kemarin, tepat hari ke 20 Bulan Ramadhan, tempat saya mengajar mengadakan buka bersama, sebagai guru saya termasuk salah satu dari panitia (sie Konsumsi, entah berapa kali dalam divisi yang sama, ndut kali hehehehe) tapi gak tahu beberapa jam sebelum acara dimulai saya ditawari menjadi "backing vokal" oleh sie acara (padahal gak bisa nyanyi sama sekali) tapi alih-alih nanti bersuara rame-rame jadi mau aja..

Saat acara di mulai, ada puisi yang begitu menyayat hati, meski saya tidak tahu ekspresi si pembaca (anak-anak pastinya) karena backing vokal (namanya aja Back) saya ada di belakang. baru beberapa baris puisi yang dibacakan air mata saya sudah tak bisa dibendung dan  tangis saya sesenggukan. Jilbab yang saya pakai basah, kemudian disusul dengan sebuah lagu tentang perjuangan ibu yang dinyanyikan (oleh anak-anak juga) tangis saya makin tak terbendung. Alih-alih jadi backing vokal, tiba giliran saya bersuara mengiringi sebuah puisi yang dibacakan hanya suara serak dan isak yang keluar... memalukan tapi itulah anak-anak dalam segala aktivitasnya bisa membuat saya menagis dan pasti meningkatkan kecintaan saya pada mereka

siapapun mereka, apapun orang tua mereka, bagaimanapun mereka, mereka hanya anak-anak yang butuh cinta, kasih sayang, perhatian dari kita bukan robot yang bisa melakukan apa saja keinginan kita.

Anak-anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil..