10 Oktober, 2008

Menangis karena anak-anak

Saya belum menikah dan tentunya belum punya anak dooong..hehehehtapi kecintaan saya kepada anak-anak melebihi cinta saya kepada diri sendiri.tapi yang pasti tidak melebihi cinta saya pada sang pencipta dan agama.saya sering meneteskan air mata ketika melihat anak-anak sedang asyiik dalam aktivitasnya atau anak-anak yang sedang menunjukkan bakatnya..

tidak peduli anak siapa? kenal atau tidak?

Bulan Ramadhan kemarin banyak sekali event-event yang "mengeksploitasi" anak dengan berbagai lomba yang mendidik. Mulai dari lomba Pildacil (akhir-akhir ini sedang turun ratingnya), lomba puisi dan berbagai lomba lainya. Mulai dari dengan moment buka bersama mengundang anak yatim dan sebagainya.

Pada tanggal 20 Septemebr kemarin, tepat hari ke 20 Bulan Ramadhan, tempat saya mengajar mengadakan buka bersama, sebagai guru saya termasuk salah satu dari panitia (sie Konsumsi, entah berapa kali dalam divisi yang sama, ndut kali hehehehe) tapi gak tahu beberapa jam sebelum acara dimulai saya ditawari menjadi "backing vokal" oleh sie acara (padahal gak bisa nyanyi sama sekali) tapi alih-alih nanti bersuara rame-rame jadi mau aja..

Saat acara di mulai, ada puisi yang begitu menyayat hati, meski saya tidak tahu ekspresi si pembaca (anak-anak pastinya) karena backing vokal (namanya aja Back) saya ada di belakang. baru beberapa baris puisi yang dibacakan air mata saya sudah tak bisa dibendung dan  tangis saya sesenggukan. Jilbab yang saya pakai basah, kemudian disusul dengan sebuah lagu tentang perjuangan ibu yang dinyanyikan (oleh anak-anak juga) tangis saya makin tak terbendung. Alih-alih jadi backing vokal, tiba giliran saya bersuara mengiringi sebuah puisi yang dibacakan hanya suara serak dan isak yang keluar... memalukan tapi itulah anak-anak dalam segala aktivitasnya bisa membuat saya menagis dan pasti meningkatkan kecintaan saya pada mereka

siapapun mereka, apapun orang tua mereka, bagaimanapun mereka, mereka hanya anak-anak yang butuh cinta, kasih sayang, perhatian dari kita bukan robot yang bisa melakukan apa saja keinginan kita.

Anak-anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil..

1 komentar:

  1. saya jadi terharu... gitu yaa susahnya menjadi orang tua meskipun kenikmatan menjadi orang tua pun tiada tara... pingin segera nikah niih tapi takut tidak bisa menjadi orang tua yang baik.. masih egois siiih hehehhe

    BalasHapus