30 April, 2009

Hidup adalah memilih

Setujukah anda dengan pernyataan saya bahwa "Hidup adalah memilih"?

Kalimat ini tidak lahir langsung brojol aja......hehehehe tapi kalimat ini lahir karena ada beberapa peristiwa yang melatar belakanginya.

Seorang sahabat saya cerita, dia akan segera menikah dengan orang yang dikenalnya sendiri, saya bahagia tapi ada apa dalam matanya??? mata yang harusnya berbinar menceritakan kebahagiaan tiada tara yang telah ditunggu-tunggu sekian tahun, tapi di mata itu ada banyak kristal-kristal yang akan berubah menjadi tetes-tetesan membasahi pipinya yang halus.
"aku tak mencintainya" Lho!!"Terus" tanya saya bloon "aku hanya ingin membahagiakan orang tuaku, itu saja" oalah saya hanya menelan ludah, tak tahu apa yang harus saya katakan pun lakukan, di satu sisi kebahagiaan orang tua memang segala-galanya tapi bagi saya tak perlu mengorbankan diri sendiri untuk mencapai hal itu, tapi sayapun tak tahu apa yang akan saya lakukan jika saya dalam posisi sahabat saya.
Sahabat saya satu lagi cerita dengan sedkit nada bercanda " Ya Allah, kapan jodohku datang, usia dah mulai tua niiiich" sahabat saya tersenyum tapi saya tahu dalam senyum itu ada kegetiran, ada mendung yang tak mampu dia sembunyikan, akhirnya mendung itu menjadi titik-titik hujan dan semakin deras dalam tatapan saya..
Ada berita seorang anak usia 10 tahun, bunuh diri "hanya" karena salah potong rambut dan gerah karena diolok-olok, meski kata kak Seto Mulyadi penyebab bunuh diri itu tidak bisa 100% sebabnya karena peristiwa sesaat sebelum kejadian.
Saya tertawa terbahak-bahak melihat potongan rambut adik saya yang memotong pendek sekali rambut poninya, di mata saya adik yang sering saya cemburui karena lebih cantik dari saya :) terlihat jelek......jelek sekali, sepanjang hari saya tertawa tiada berhenti "ini model terbaru tahu!" jawab adik saya ketus, esoknya ia memakai topi jika keluar rumah.

Menurut saya, banyak pilihan yang disediakan oleh Allah pada kita, mahkluknya. Dan menjadi hak kita untuk memilih pilihan itu yang sesuai dengan keyakinan dan kebenaran yang kita yakini. Saya yakin setiap pilihan mengandung resiko yang berbeda-beda, dan saya yakin setiap resiko yang kita peroleh dapat membuat kita setingkat lebih dewasa.
So..biasakan memilih pilihan hidup dengan bijak, jangan menyesal kemudian hari karena kita salah menentukan strategi memilih kita.."Bukankah orang yang paling bahagia hidupnya adalah orang yang hidup tanpa penyesalan?"

3 komentar:

  1. assalamu'alaikum.

    salam kenal sebelumnya. bagus mbak. teruskan semangat ngeblognya. sekaligus siapa tahu dapat uang tambahan dari blog. oh ya, jika ingin familiar dengan pengunjung, pilih tanpa moderasi komentar saja. sebab nanti akan lebih alami dan interaktif. sebab pengunjung lebih senang jika komennya bisa langsung posting. jika khawatir ada komentar yang kurang sopan, itu sudah biasa dalam dunia blogger mbak.

    trus...masalah hidup adalah memilih, lebih dari itu sih sebenarnya. sebab seorang pejuang pasti akan memilih hidup. untuk saling berbagi. dan hidup adalah berbagi.

    kalau hidup adalah memilih sudah sunnatulloh. hidup adalah berbagi itu yang lebih berat. sebab kita dituntut untuk sabar, istiqomah dan selalu inovatif.

    yups. itu dulu saja ya... bisa sambung lagi lain waktu. silahkan mampir di blog saya. dan insyaalloh saya akan berbagi kebahagiaan dengan anda. jazaakillah khoiron.

    wassalamu'alaikum.

    BalasHapus
  2. salam kenal balik, terimakasih atas komentarnya...heheheh saya baru dalam dunia blogger dan tidak bisa selalu (sering) memperbaharui blog sebab temapt tinggalnya di pegunungan yang jaringan internetnya belum maksimal, btw teimakasih masukkannyaaa
    saya stuju Hidup adalah memilih untuk berbagi :)

    BalasHapus
  3. salam kenal balik, terimakasih atas komentarnya...heheheh saya baru dalam dunia blogger dan tidak bisa selalu (sering) memperbaharui blog sebab temapt tinggalnya di pegunungan yang jaringan internetnya belum maksimal, btw teimakasih masukkannyaaa
    saya stuju Hidup adalah memilih untuk berbagi :)

    BalasHapus