22 April, 2009

New Job = Stress???

"Haa! di Trawas??? duh jauhnya yaaaa!" :(
"tress, shock nggak???"
"waduhh bensinnya habis berapa tuh?"
"kalau kos dah habis berapa tuch"

itu beberapa komentar sahabat saya... saya sedih.. sedih banget...
kenapa??? saya merasa sahabat saya itu tidak mengenal saya, sedih karena begitu sempit, cupet sahabat saya memaknai jalan hidup saya...tidak dapat saya pungkiri dalam kesedihan itu dada saya yang awalnya begitu bahagia dan begitu lega ketika mengetahui saya akan beraktivitas kembali sedikit demi sedikit menciut.... duhhh
Bukankah sebuah keberhasilan, sebuah kemajuan, sebuah kenikmatan hampir selalu menuntut pengorbanan?? bukankah saat kita mendapatkan gelar Sarjana, menghabiskan banyak biaya, banyak waktu, banyak energi, jauh dari orang tua, banyak stress juga??? tapi besar kecil sebuah pengorbanan akan berpengaruh kenikmatan mendapatkan suatu tujuan... bukankah ketikaaaaa
banyak sekali pertanyaan saya yang menggelantung menyayangkan pertanyaan sahabat saya...
Tapi saya tak perlu sedih berlarut-larut toh masih banyak yang memberikan selamat dan komentar yang lebih positf, lebih bisa membuat dada saya semakin lapang bahkan ibu saya yang lebih berhak terhadap hidup saya dibanding sahabat saya itu.
" Alhamdulillah, sudah kos aja, biar nggak capek" (makasih bu, love u much)
"Selamat ya... alhamdulillah, wah aktif lagi niiich"
"aduh senangnya, dingin, jadi pengin, kapan-kapan maen sana ya"
"wiiihh dinginnya menyenangkan, aku pernah kook beberapa kali nginep di sana, n rasanya gak mau pulang" heheheheh
" Alhamdulillah, cita-citamu hidup di daerah pegunungan akhirnya tercapai" komentar kakak ketika saya mengabarinya.
Yaaaah masih banyak komentar positif lainnya yang senada, yang memberikan dukungan penuh terhadap jalan hidup saya.... duhhhhh senangnya masih banyak orang yang benar-benar mengenal saya.....
Terimakasih semua, langit semakin biru indah, udara pegunungan makin terasa segar......

1 komentar:

  1. Kita harus menyadari bahwa semua takdir telah ditetapkan sebelumnya.

    Allah azza wa jalla berfirman yang artinya:
    “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.” (Al Hadiid, 57:22)

    Dalam ayat berikutnya:
    “(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput darimu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.” (Al Hadiid, 57:23)

    So, have fun there.

    BalasHapus