06 April, 2009

Karma

Percayakan anda dengan karma??

Seorang sahabat saya menjawab “percaya nggak percaya, tapi kadang kejadian lho!” ketika pertanyaan itu saya lontarkan padanya, sahabat saya yang lain “ah.. itu sih dihubung-hubungkan aja, sebenarnya sich nggak ada” “ tapi saya sich percaya aja” suara kalem dari sahabat saya yang lumayan pendiam. “kan ada dalam Alqur’an” enam pasang mata serempak melototinya “emang ada ya?” tampang bloon saya memecah kesunyian.”itu lho yang ada dalam surat az-zalzalah, 2 ayat terakhir” tangan kanannya telah mengambil Ql-qur’an terjemahan “ dan barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya”. Kulihat semua kepala mengangguk dan gumaman “iya ya”.

Saya masih ingat percakapan saya dengan 3 sahabat saya 5 tahun silam dalam kamar kos. Sampai saat ini saya sangat percaya dengan janji Allah dalam surat itu, Ya tidak ada satu makhlukpun berhak dan bisa mengatur Allah yang Maha segala. “Allah mau menunjukkan balasannya nanti saat hisab atau dalam alam kubur atau bahkan sekarang saat kita masih di dunia, itu adalah hak preogratif Allah. Kita bahkan tidak mempunyai secuilpun hak untuk mendikteNya” teman saya melanjutkan dengan Al-qur’an masih di tangan.

Sekali lagi saya percaya, saya yang aslinya termasuk orang yang tidak percaya dengan hal-hal berbau firasat, tafsir mimpi klenik dan teman-temannya termasuk karma langsung mengangguk mantap dengan surat Az-zalzalah yang hampir setiap hari saya baca.

Setelah hadist Rasul yang mengatakan “ sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” dan hadist “barang siapa yang memudahkan urusan saudaranya niscaya Allah akan memudahkan urusannya” saya masukkan juga 2 ayat Surat Az-Zalzalh ini dalam pedoman saya dalam menjalani hidup.

Tidak perlu menharapkan pamrih dalam bentuk apapun dalam membantu dan berbuat baik kepada sesama, percaya saja pada janji Allah, pasti! “Allah itu ndak sare” kata ibu.

Jika dalam berperilaku kita percaya pada Allah, kita tidak perlu berkoar-koar dengan menyuruh anak-anak kita untuk melakukan ini-melakukan itu, berbuat baik, bersedakah dan lain-lain berikan saja contoh konkritnya, Insyallah anda akan menemukan anak-anak yang luar biasa, saudara, sahabat dan keluarga yang tambah cinta . . .

Saya percaya dengan “Karma” versi surat Az-Zalzalah. Akhirnya saya menggangguk mantap J

1 komentar:

  1. hakekat karma adalah "tebar dan tuai" atau "sebab & Akibat"
    kalau memang dalam ajaran islam tidak mengenal karma trus kenapa ada surga / neraka... coba kita renungkan ayat Allah dibawah ini "Dan sungguh akan Kami rasakan k epada mereka (yang melakukan dosa) sebagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat),mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar) - (QS. al-Sajadah : 21). "kemudian sebuah hadits yang menyatakan bahwa : "seorang akan ditahan masuk sorganya sampai benar-benar dimaafkan oleh orang yang kita sakiti (muttafaq alaih)" pada hakikatnya hukum karma yang menimpa kita biasanya juga mempunyai sifat atau perlakuan yang sama dengan apa yang menjadi dosa kita dahulu,ketika kita mengkhianati maka biasanya juga kita akan dikhianati.jadi siapa yang menanam pohon maka dia akan menuai buahnya.aahhh....kaya' kyai aja...tapi mengikuti dan mengamalkan apa yang dilakukan para kyai,, kan kagak ada salahnya...ngomong2 Bu NURUL sekarang ngajar Dimana....!!!! si cimbrut alias "vidia" kadang2 tanya lho....

    BalasHapus